|
Ta'addud Oh Ta'addud |
Selasa, 23 November 2010 |
'Ta'addud' ? ya.......adalah satu kata yang mungkin terdengar bak impian indah bagi sebagian orang utamanya kaum Adam, bisa juga menjadi kata yang biasa-biasa saja bagi sebahagian orang dan mungkin bisa menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian kaum Hawa..........
Sebener nya kalau dalam Islam sendiri ta'addud bukanlah hal yang asing atau aneh, bahkan sebelum datangnya Islam ta'addud atau poligami memang sudah mentradisi di belahan bumi mana pun baik di timur atau di barat, bagi kaum Arab tradisi memiliki istri banyak dan memiliki budak sudah sangat biasa begitupun raja-raja di barat dan di timur yang memiliki banyak selir.
Ketika datangnya Islam yang di bawa oleh Rasulullah saw, maka Allah swt membatasi maksimal wanita yang boleh dinikahi hanya empat orang........dan menghapus sistem perbudakkan, sehingga para sahabat yang kala itu memiliki isteri lebih dari empat harus menceraikan beberapa orang isterinya dan harus membebaskan semua budaknya.
Hanya Rasulullah saw saja yang Allah beri kekhususan untuk memiliki isteri sebanyak dua belas orang Ummahatul Mukminin. Dan seperti yang saya baca di dalam buku-buku sirah , isteri Rasulullah saw yang muda hanya A'isyah ra , selebihnya adalah para janda dan kebanyakan telah berusia tua juga ada yang sudah memiliki banyak anak. Jadi tujuan Rasulullah saw menikahi banyak isteri bukanlah karna hawa nafsu seperti kebanyakan raja-raja zaman dahulu, tetapi karna tujuan da'wah dan memberi kemaslahatan.
Ok kenapa saya ingin menulis tentang ta'addud ini.......mungkin ini hanya sebagai ungkapan keheranan saja melihat beberapa masalah ta'addud yang ada di sekeliling........ada yang memang sudah melakukannya dan ada pula yang baru ingin melakukannya.......
Apakah menjadi harga mati bagi semua muslimah untuk tidak menerima ta'addud ? sebenernya kalo kita lihat dalam sirah ummahatul mu'minin sendiri mereka juga saling cemburuan dan saling memperlihatkan emosi kepada madu nya.......maka sudah fitrahnya wanita mungkin tak ingin di madu, tapi saya yakin sebagian wanita sebenarnya tidak mempermasalahkan hal ini ketika memang kedua belah pihak baik isteri maupun suami berpegang teguh atau komitmen kepada prinsip-prinsip Islami.
Ketika seorang suami menikahi isterinya secara Islami maka komitmen itulah yang harus dijaga, jangan sampai ketika hendak berta'addud malah kembali ke masa jahiliyahnya dengan menjalin hubungan diam-diam, janjian bertemu, telpon-telponan, sms an ataupun cara-cara yang sejenis itu.......
Lalu kemana perginya komitmen yang sudah di lakukan di awal pernikahan ?(ke laut kali yaaaaa)......apakah dengan mudahnya dicampakkan begitu saja, atau adakah alasan lain sehingga tidak perlu berpegang lagi kepada prinsip Islami ?
Sayangnya, demikianlah yang banyak terjadi dan terdengar.........jadi jangan salahkan isteri bila ia tetap ingin menjaga komitmen , bila ia memilih pilihan yang sebenarnya sangat menyakitkan untuk dirinya sendiri, untuk keluarga nya bahkan untuk kedua belah pihak keluarga besarnya.
* Yang anehnya lagi sudahlah awalnya ma'isyah dibantu isteri atau keluarga isterinya eh ketika udah punya sedikit jabatan dan harta seperti lupa dengan kulitnya.....hadeeeeh
* Yang biasanya disegani karna ke'aliman nya di belakang hari keliatan juga aslinya, saya husnuzhon itu hanyalah kekhilafan saja mungkin, astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah........
Memang intinya apakah mau melaksanakan ta'addud ataupun tidak yang penting adalah menjaga keimanan terlebih dahulu , ketika kondisi keimanan baik, ibadah juga baik yang fardu dan yang sunnah, pendidikan islami kepada isteri dan anak baik, perilaku tehadap isteri dan anak baik ,tanggung jawab ma'isyah baik, berpegang kepada prinsip dan komitmen Islami baik..........
maka insya Allah tak akan terjadi masalah apapun dalam sebuah keluarga , dan ketika sang suami menawarkan isterinya untuk ber ta'addud dengan cara yang juga Islami seperti halnya ketika pernikahannya yang pertama, bisa jadi sang isteri pun langsung siap grak dan hormat grak.......(emangnya upacara)
Wallahu a'lam ini hanyalah tulisan ringan dari seorang yang bukan penulis.Label: poligami, ta'addud |
|
posted by Ummu @ 21.30 |
|
|
|
About Me |
Name: Ummu
Home: Medan, Sumatera Utara, Indonesia
About Me: Assalamu'alaykum.......
Alhamdulillah saya adalah seorang isteri dari suami saya Jhon Hendri dan ibu dari lima anak kami yaitu : Ja'far Faris Al Khair, Ahmad Fairus Faizul Akbar, Aisyah Hilyah Sholihah, Muhammad Fityatul Haqqi dan Muhammad Fakhri Ali........
Kegiatan sehari-hari membantu suami di toko perlengkapan muslim & muslimah dan membuat toko online.....
ok saya suka sekali menulis hal atau kegiatan yang kami alami seperti catatan harian gitu deh tapi belum banyak sih yang di tulis hehe, jika dari catatan ini ada yang bermanfaat alhamdulillah.....jika tidak ada mohon dimaafkan ya.......
salam ukhuwah ^_^
See my complete profile
|
My Online Shop |
* Kedai Moslem
* Kedai Mode Aisyah |
Previous Post |
|
Archives |
|
Powered by |
|
|
Posting Komentar